Sejarah Singkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan


Riwayat institusi ini diawali dengan berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) pada tahun 1983 yang dirintis oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah waktu itu H. Ahmad Ambari dan Bapak Shaleh Dasran di Seksi Pendidikan Paramedis. Kepala SPK saat itu yang ditunjuk adalah Ibu Saraswati, SMIP.

Pada perkembangannya SPK ini mempunyai animo terbesar kedua di Jawa Tengah setelah SPK Aisyiyah Surakarta. Selama masa berjalannya SPK tersebut pada Tahun 1989-1997 mendapat kepercayaan untuk mengelola Program Pendidikan Bidan (D-I Kebidanan) yang kala itu merupakan Jalur Pendidikan Bidan dari alumni SPK dengan masa pendidikan 1 tahun. Alumni saat itu langsung ditempatkan menjadi Bidan Desa di seluruh wiyalah Indonesia. Sedangkan SPK masih tetap berjalan sampai tahun 2003.

Menyusul dengan berkembangnya jenjang pendidikan dari SLTA ke D-III maka pada tahun 1995 mendirikan Akademi Keperawatan, dimana Pengurus Cabang Waktu itu adalah H. Chadiri Masyhuri menugaskan Tim Pendiri : Drs. Farid Ahwan, Dr. Ashadi Yasin, Drs. H. Riyanto Cahdiri, H. Edi Sumarwanto, Ahmad Riwono dan Supardi Kawi berdasarkan SK No : IV.B/I.b/16/II/1995. Pendirian Jenjang D-III ini tidak banyak mengalami kesulitan karena adanya dukungan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pusat. Direktur Pertama yang ditujuk saat itu adalah Dr.H. Ashadi Yasin.

Ketika penentuan Akreditasi awal AKPER Muhammadiyah Pekajangan mendapat kesempatan khusus dari Kapusdiknakes saat itu untuk dilakukan akreditasi pada tahun ketiga (tidak tahun keempat seperti halnya perguruan tinggi yang lain). Alhamdulilah setelah dilakukan akreditasi mendapat akreditasi B sehingga dapat menguji sendiri 75% materi yang diujikan dalam ujian akhir program D-III Keperawatan.

Akademi Keperawatan Muhammadiyah Pekajangan beroperasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK 00.06.1.1.1895 tertanggal 7 Juni 1995, perpanjangan ijin berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI No. HK.00.06.1.3.5987 tertanggal 3 Desember 1998 dan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI No. HK.03.1.4.1.539 tertanggal 24 Februari 2004.

Dengan adanya pengalaman pernah mengelola Program Pendidikan Bidan memberikan dampak positif pada pendirian Akademi Kebidanan dengan mengkonversi Sekolah Perawat Kesehatan menjadi AKBID Asiyiyah/PKU Muhammadiyah pada tahun 2001.

Akademi Kebidanan Aisyiyah/PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan dengan Direktur Dr. H.M. Achjat Sp.OG. beroperasi sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI NO. HK.00.06.1.1.0263 tanggal 8 Februari 2001 dan Perpanjangan ijin No. HK 03.2.4.1.1895 tertanggal 23 Mei 2003 dan telah memperoleh akreditasi B.

Dalam upaya penyatuan manajemen dan peningkatan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi maka sesuai SK Mendiknas No : 43/D/O/2005 Tertanggal 18 April 2005, Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan yang ada berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan dengan penambahan satu program studi baru yaitu S-1 Keperawatan. Sehingga di STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ini terdiri 3 (tiga) program studi yaitu D-III Keperawatan (AKPER), D-III Kebidanan (AKBID), dan S-1 (Strata Satu) Keperawatan. Pada tahun 2009 turun ijin program studi Pendidikan Profesi Ners SK No. 253/E/0/2011 tertanggal 10 Nopember 2011 dan pada tahun 2014 turun ijin dua prodi baru yaitu Sarjana Farmasi dan Sarjana Fisioterapi SK 31/E/0/2014 tertanggal 29 April 2014.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan memiliki 2 kampus, yaitu kampus I terletak di Jl. Raya Pekajangan No. 87 Pekalongan yang digunakan untuk Prodi D-III Kebidanan dan Kampus II berada di Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan yang digunakan untuk Prodi S-1 Kepewaratan/Pendidikan Profesi Ners, D-III Keperawatan, Prodi Sarjana Farmasi, Prodi Sarjana Fisioterapi dan Kantor Pusat, serta asrama.

Pada saat penyatuan menjadi UMPP tahun 2019, STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan memiliki 6 prodi, telah terkareditasi institusi (APT) B, dan semua program studi telah terkreditasi, Prodi S-1 Keperawatan (B), Pendidikan Profesi Ners (B), D-III Keperawatan (B), D-III Kebidanan (B), Sarjana Farmasi (C) dan Sarjana Fisioterapi (C). Berturut-turut Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan adalah sebagai berikut :

1. dr.H.M. Achjat, Sp.OG (2005-2009),
2. Mokhamad Arifin, SKp. M.Kep (2009-2013)
3. Mokhamad Arifin, SKp, M,Kep (2013-2017)
4. Dr. Nur Izzah, SKp, M.Kes (2017-sekarang)

Sejarah Singkat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pekalongan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pekalongan berdiri sejak tahun 2004 berdasarkan SK Mendiknas RI Nomor : 213/D/0/2004 tertanggal 31 Desember 2004. STIE Muhammadiyah Pekalongan merupakan pengembangan dari Akademi Akuntansi Muhammadiyah (AAM) Pekalongan yang sudah berdiri sejak tahun 1997 berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 40/D/0/1997 tertanggal 18 Juli 1997.

Direktur Akademi Akuntansi Muhammadiyah pada awal pendirian adalah Menifas Zubair, BA masa bakti 1997-1998, Drs. M. Chabachib, SE, Msi, masa bakti 1999-2002.Murtini, SE, MSi Ak masa bakti 2003-2004
Pada tahun 2004 tepatnya 31 Desember 2004 Akademi Akuntansi Muhammadiyah (AAM) Pekalongan beralih bentuk menjadi STIE Muhammadiyah Pekalongan yang pada awalnya memiliki dua program studi yaitu D3 Akuntansi (yang telah memperoleh perpanjangan ijin penyelenggaraan Nomor : 3579/D/T/K-VI/2009 tanggal 6 Oktober 2009) dan Program Studi S1 Akuntansi (berdasarkan surat perpanjangan ijin penyelenggaraan nomor : 2493/D/T/2007 tertanggal 23 Agustus 2007).

Dan dalam perkembangan nya ada penambahan program studi yaitu Ekonomi Syariah pada tahun 2012 dengan ijin penyelenggaranaan No 235/E/O/2012 dan pada tahun 2013 Penambahan Prodi Manajemen dengan ijin No447.E.0/2013. Pogram Studi Pada STIE Muhammadiyah telah terakreditasi BAN PT dengan Rincian Prodi S1 Akuntansi Terakreditasi B, prodi D3 Akuntansi terakreditasi B, Prodi Ekonomi Syariah terakreditasi B dan Prodi Manajemen Terakreditasi C serta APT telah terakreditasi B.

Pada saat penyatuan STIE Muhammadiyah telah mempunyai 4 Prodi yaitu : Prodi S1 Akuntasi, S1 Manajamen, S1 Ekonomi Syariah dan D III Akuntansi. Ketua STIE Muhammadiyah Pekalongan selama 2004-2019 adalah sebagai berikut :

1. Murtini, SE, Msi, Ak Masa Bakti 2004-2005
2. Dr. Bambang Agus Pramuka masa bakti 2005-2009.
3. Sobrotul Imtikhanah, SE, Msi Masa bakti 2009-2013
4. Sobrotul Imtikhanah, SE, Msi Masa bakti 2014-2017
5. Sobrotul Imtikhanah, SE, Msi Masa bakti 2017-Sekarang

Sejarah Politeknik Muhammadiyah Pekalongan    

Politeknik Muhammadiyah Pekalongan berdiri pada tahun 2005 sesuai SK MENDIKNAS RI No. 91/D/0/2005 tanggal 24 Juni 2005 dengan program studi yaitu D-III Teknik Mesin Otomotif, D-III Manajemen Informatika dan D-III Teknik Elektronika. Politeknik Muhammadiyah Pekalongan pertama kali berada di Jl. Ahmad Yani 277 - 278 Pencongan Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan menempati komplek Gedung Kopindo. Kepemimpinan pertama Politeknik Muhammadiyah Pekalongan saat itu adalah Drs. H. Mukhozin, M.Ag. Hanya berselang satu tahun kepemimpinan beliau, pada tahun 2006 terdapat perubahan struktural yang kedua di Politeknik Muhammadiyah Pekalongan, atas instruksi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan saat itu Bapak Drs. H. Farid Achwan yang menghendaki agar Bapak Mukhozin menjadi Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. Sebagai pengganti Bapak Mukhozin, melalui rapat BPH, ditunjuklah Bapak Khoirul Anam, ST sebagai Direktur Politeknik Muhammadiyah Pekalongan.

Pada tahun 2007, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan menempati gedung Dakwah Muhammadiyah Kajen di Jl. Raya Pahlawan No.10 Desa Gejlik Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, dan pada tahun 2009 Politeknik Muhammadiyah Pekalongan sudah mulai mandiri dengan menempati gedung sendiri disebelah selatan Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan dan kini telah memiliki 2 (dua) gedung laboratorium sendiri yaitu gedung laboratorium Teknik Mesin dan gedung laboratorium Teknik Elektronika yang terletak dibelakang (sebelah barat) terpisah dari bagunan gedung utama, sedangkan untuk laboratorium komputernya berada digedung utama Politeknik Muhammadiyah Pekalongan yang saat ini berjumlah 2 (dua) laboratorium. Untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa kampus Politeknik Muhammadiyah Pekalongan adalah kampus yang taat asaz, baik dan unggul dibidangnya. Alhamdulillah semua program studi dilingkungan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan pada tahun 2012 telah terakreditasi oleh BAN-PT dan sudah dilakukan akreditasi ulang pada tahun 2017, diikuti juga akreditasi institusi pada tahun 2015.

Pada tahun 2014, bapak Khoirul Anam mengundurkan diri karena sudah menjabat sebagai Direktur Politeknik Muhammadiyah Pekalongan selama dua periode, maka BPH Politeknik Muhammadiyah Pekalongan mengadakan fit and proper test untuk memilih Direktur baru menggantikan bapak Khoirul Anam, dan terpilihlah Direktur Politeknik Muhammadiyah Pekalongan untuk yang ketiga yaitu bapak Aslam Fatkhudin, M.Kom untuk masa periode 2014 – 2018 dan terpilih kembali pada tahun 2018 sampai dengan terbentuknya Universitas Muhammadiyah Pekajangan dan Pekalongan.

Direktur Politeknik Muhammadiyah Pekalongan berturut :

1. Drs. Mukhozin, M.Ag masa bakti 2005 - 2006.
2. Khoirul Anam, S.T., M.T. masa bakti 2006 - 2010.
3. Khoirul Anam, S.T., M.T. masa bakti 2010 - 2014.
3. Aslam Fatkhudin, S.Kom., M.Kom. masa bakti 2014 - 2018.
4. Aslam Fatkhudin, S.Kom., M.Kom. masa bakti 2018 - sekarang

UMPP

Rencana penyatuan ketiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kota dan Kabupaten Pekalongan sebenarnya sudah lama dimunculkan, tepatnya sekitar tahun 2010. Saat itu Pimpinan ketiga Perguruan Tinggi, yaitu STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (Mokhamad Arifin), STIE Muhammadiyah Pekalongan (Sobrotul Imtikhanah) dan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan (Khoirul Anam), mencari informasi tentang persyaratan pendirian Universitas, diantaranya yang menyatakan bahwa Universitas harus memiliki jumlah Program Studi Sarjana sejumlah minimal 10 Program Studi. Karena kondisi saat itu STIKES Muhammadiyah Pekajangan baru memiliki satu Program Studi Sarjana, yaitu S-1 Keperawatan dan STIE Muhammadiyah Pekalongan juga baru memiliki satu Program Studi Sarjana, yaitu S-1 Akuntansi, maka ketiga Perguruan Tinggi tersebut sepakat untuk menunda penggabungan tersebut dan tiap instutusi dapat menambah Program Studi Sarjananya.
Beberapa tokoh yang turut andil dalam upaya penyatuan tiga perguruan tinggi menjadi universitas adalah sebagai berikut : Drs. H. Farid Achwan (PDM Kabupaten Pekalongan), Drs. H. Riyantho Chadiri (PCM Pekajangan), Drs. H. Edi Supardi (Penasehat PDM Kota Pekalongan), H. Hasan Bisri S.Ag (PDM Kota Pekalongan).


Di tahun 2017 rencana pembentukan Universitas Muhammadiyah Pekalongan mulai dihidupkan lagi, mengingat keadaan saat itu jumlah Program Studi Sarjana untuk STIKES Muhammadiyah Pekajangan dan STIE Muhammadiyah Pekalongan sudah bertambah masing-masing menjadi 3 (tiga) Program Studi Sarjana sehingga jumlahnya menjadi enam (6) Program Studi. Tanggal 10 Desember 2017 bertempat di hotel Horison Pekalongan dilakukan Deklarasi penyatuan ketiga Perguruan Tinggi tersebut oleh PCM Pekajangan, PDM Kota Pekalongan dan PDM Kabupaten Pekalongan, serta BPH (Badan Pembina Harian) masing-masing dari ketiga Perguruan Tinggi tersebut. Berdasarkan arahan dari KOPERTIS Wilayah VI dan Majelis Dikti dan Litbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, bahwa untuk mempermudah penyatuan, hendaknya Perguruan Tinggi yang akan bersatu agar bernaung dalam nama yayasan yang sama. Untuk itu pada bulan Januari 2018 diurus perubahan nama badan penyelenggara yang sama yaitu atas nama Persyarikatan Muhammadiyah, yang sebelumnya masing-masing Perguruan Tinggi bernaung dibawah PCM dan PDM masing-masing Perguruan Tinggi tersebut berada. Pada tanggal 4 April 2018 salinan Surat Keputusan Menristekdikti terkait penyamaan nama Badan Penyelenggara diberikan, sehingga ketiga Perguruan Tinggi tersebut sudah bernaung dibawah Persyarikatan Muhammadiyah.

Beberapa tokoh yang saat itu berperan aktif adalah : Drs. H. Farid Achwan (Penasehat PDM Kabupaten Pekalongan), Drs. H. Edi Supardi (Penasehat PDM Kota Pekalongan), dr. H. Achmad Dahlan, Sp.OG (PCM Pekajangan), Drs. H. Mulyno (PDM Kabupaten Pekalongan), Drs. H. Pasrum Efendi (PDM Kota Pekalongan), Ds. Chamdi Rochmat (Mantan kertin Wiayah VI Jawa Tengah).

Pertemuan selanjutnya dilakukan pada tanggal 3 Februari 2018 di hotel Namira di hadiri oleh para Pimpinan Daerah dan PCM serta BPH Masing-masing PTM di Pekalongan Raya dan di hadiri oleh PP Muhammadiyah Majelis Dikti Litbang di sepakati penyatuan 3 PTM yang telah di tanda tangani dalam berita acara resmi.

Pada tanggal 14 Februari 2018 bertempat Kampus 2 Stikes Muhammadiyah Pekajangan diadakan pertemuan antara PDM Kota dan Kabupaten Pekalongan serta PCM Pekajangan, Pengurus BPH dan Pimpinan masing–masing Perguruan Tinggi tersebut dengan Majlis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah untuk pengarahan dan konsolidasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan terutama Program Studi baru yang akan diusulkan untuk pemenuhan persyaratan yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti.

Pembinaan PP Majeis Dikti dalam rangka pendirian UMPP.

Pada waktu itu juga di susun Tim pendiri Universitas Muhammadiyah Pekalongan dan disepakati melalui rapat bersama antara PDM Kota dan Kabupaten Pekalongan, PCM Pekajangan, Anggota BPH dan Pimpinan masing–masing Perguruan Tinggi tersebut mengenai nama, yaitu dengan nama Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), penyusunan Anggota BPH dan Pengelola UMPP, serta LOGO/LAMBANG yang selanjutnya diajukan ke PP Muhammadiyah lewat Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah untuk mendapat persetujuan. Tanggal 3 Mei 2018, PP Muhammadiyah dan Majelis Dikti dan Litbang menerbitkan Surat Rekomendasi dan Surat Keputusan (SK) terkait Badan Pembina Harian (BPH), Rektor dan Wakil Rektor.

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan memiliki lambang yang digambarkan dalam bentuk lingkaran dikelilingi canting yang didalamnya ada logo persyarikatan Muhammadiyah, padi dan kapas serta tulisan “UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN”.